SELAMAT DATANG DI WEB BLOG DINKES KAB MELAWI

Senin, 31 Desember 2012

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) 2011


Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar pelayanan kesehatan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kesehatan (SPK), sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat.

Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk persalinan dan pencegahan (P4K), serta KB pasca persalinan.

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.

Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan (untuk perhitungan indikator K1) atau jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk perhitungan K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun.

Cakupan kunjungan K1 dan K4 pada ibu hamil selama 4 tahun terakhir. Terlihat bahwa cakupan K1 tahun 2008 – 2011 terus mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, dapat dilihat pada grfaik di bawah ini :

Hasil pencapaian cakupan K1 tahun 2011, yang menunjukkan pencapaian indikator K1 sebesar 86,3%. Nanga Pinoh merupakan kecamatan dengan pencapaian K1 tertinggi yaitu sebesar 112,1%. Sedangkan Sokan adalah kecamatan dengan pencapaian K1 terendah yaitu sebesar 60,4%. Dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Hasil pencapaian indikator cakupan pelayanan K4 di Kabupaten Melawi sebesar 81,2%  yang berarti tidak mencapai target rencana strategis (renstra) Kabupaten Melawi untuk cakupan K4 tahun 2011 yang sebesar 95%. Nanga Pinoh merupakan kecamatan dengan pencapaian K4 106,1%. Sedangkan Sokan merupakan kecamatan dengan pencapaian K4 terendah, yaitu sebesar 56,3%. Dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap pemeriksaan kehamilan K4 adalah tingkat pendidikan, jenis pekerjaan ibu, dan tingkat sosial ekonomi serta jarak tempuh menuju fasilitas kesehatan yang lumayan jauh.

Halaman Selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar