SELAMAT DATANG DI WEB BLOG DINKES KAB MELAWI

Minggu, 02 Desember 2012

Angka Kematian Bayi 2009


Angka Kematian Bayi (AKB)

Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung leboh menggambarkan kesehatan reproduksi. AKB relevan dipakai untuk memonitor pencapaian target program karena mewakili komponen penting pada kematian balita. Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Beberapa tahun terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang cukup besar meskipun pada tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis yang melanda Indonesia. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dari tahun 1995 sampai dengan tahun 1999 cenderung menurun yakni 55 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 dan terus menurun hingga mencapai 46 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1999, kemudian naik menjadi 47 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2000.

Sedang Angka Kematian Bayi di Kabupaten Melawi dari tahun 2006 dilaporkan sebanyak 7 kematian bayi dari 3.865 angka kelahiran atau 1,8% dari seribu kelahiran. Kematian bayi meningkat pada tahun 2007 sebanyak 24 bayi dari 1.733 bayi atau sebanyak 13,8% dari seribu kelahiran bayi. Di tahun 2008 dapat diturunkan lagi dari 3.155 kelahiran terlapor 17 kematian bayi atau sebesar 5,4% per seribu kelahiran. Di tahun 2009 angka kematian bayi dapat diturunkan lagi dari 2.336 kelahiran dilaporkan 11 kematian bayi atau sebesar 4,7% per seribu kelahiran bayi. Dari grafik 3 dapat dilihat pada tahun 2007 kematian bayi di Kabupaten Melawi mengalami peningkatan yang sangat tinggi, akan tetapi pada tahun 2009 angka kematian dapat ditekan menjadi 4,7%. Angka kematian bayi tahun 2009 jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan pola penurunan tersebut maka diprediksi pada tahun 2013 angka kematian bayi di Kabupaten Melawi akan mencapai angka lebih rendah lagi. Pola penurunan dan kenaikan angka kematian bayi sensitif terhadap berbagai faktor yang berdampak secara langsung maupun tidak langsung kepada peningkatan angka kematian bayi.