SELAMAT DATANG DI WEB BLOG DINKES KAB MELAWI

Dinas Kesehatan Kab. Melawi

Kami mengucapkan Dirgahayu RI yang ke-68.

Dinas Kesehatan Kab. Melawi

Kami ikut berpartisipasi dalam mengsukseskan Indonesia Sehat.

Dinas Kesehatan Kab. Melawi

Sukseskan Target Pencapaiaan MDG's di Kabupaten Melawi.

Dinas Kesehatan Kab. Melawi

Menerapkan pola hidup bersih dan sehat di tatanan Rumah Tangga, Sekolah dan Kantor.

Dinas Kesehatan Kab. Melawi

Target Pencapaiaan Kesehatan di Kabupaten Melawi.

Dinas Kesehatan Kab. Melawi

Berupaya memberikan pelayanan terbaik di bidang kesehatan.

Senin, 31 Desember 2012

Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan 2011


Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan

Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu. Sedangkan dalam target MDG’s salah satu yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka kematian ibu. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.

Di kabupaten Melawi cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sejak tahun 2008 sampai tahun 2011.

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di kabupaten Melawi pada tahun 2011 sebesar 72,10%, belum mencapai target renstra persalinan oleh nakes tahun 2011 yang sebesar 77%. Pada grafik 11 terlihat bahwa Nanga Pinoh merupakan kecamatan dengan pencapaian tertinggi (109,3%), diikuti kecamatan Pinoh Selatan (87,3%), sedangkan Menukung merupakan kecamatan terkecil dengan pencapaian (41%).

Upaya peningkatan cakupan persalinan perlu dilakukan melalui upaya pelaksanaan program unggulan kesehatan ibu, diantaranya adalah kemitraan bidan dan dukun, peningkatan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan melalui jaminan program persalinan, model rumah tunggu di kecamatan, revitalisasi bidan koordinator melalui pelaksanaan supervise fasilitatif untuk peningkatan mutu dan kualitas tenaga penolong persalinan, serta Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA).

Persalinan yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan dapat menurunkan angka kematian ibu saat persalinan karena di tempat tersebut persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan tersedia sarana kesehatan yang memadai sehingga dapat menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada saat persalinan yang membahayakan nyawa ibu dan bayi.

Halaman Selanjutnya

»»  Lanjut Baca...

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) 2011


Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar pelayanan kesehatan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kesehatan (SPK), sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat.

Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk persalinan dan pencegahan (P4K), serta KB pasca persalinan.

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.

Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan (untuk perhitungan indikator K1) atau jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk perhitungan K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun.

Cakupan kunjungan K1 dan K4 pada ibu hamil selama 4 tahun terakhir. Terlihat bahwa cakupan K1 tahun 2008 – 2011 terus mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, dapat dilihat pada grfaik di bawah ini :

Hasil pencapaian cakupan K1 tahun 2011, yang menunjukkan pencapaian indikator K1 sebesar 86,3%. Nanga Pinoh merupakan kecamatan dengan pencapaian K1 tertinggi yaitu sebesar 112,1%. Sedangkan Sokan adalah kecamatan dengan pencapaian K1 terendah yaitu sebesar 60,4%. Dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Hasil pencapaian indikator cakupan pelayanan K4 di Kabupaten Melawi sebesar 81,2%  yang berarti tidak mencapai target rencana strategis (renstra) Kabupaten Melawi untuk cakupan K4 tahun 2011 yang sebesar 95%. Nanga Pinoh merupakan kecamatan dengan pencapaian K4 106,1%. Sedangkan Sokan merupakan kecamatan dengan pencapaian K4 terendah, yaitu sebesar 56,3%. Dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap pemeriksaan kehamilan K4 adalah tingkat pendidikan, jenis pekerjaan ibu, dan tingkat sosial ekonomi serta jarak tempuh menuju fasilitas kesehatan yang lumayan jauh.

Halaman Selanjutnya

»»  Lanjut Baca...

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 2011


Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta. Kesehatan anak meliputi bayi, balita, dan remaja.

Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu. Untuk menurunkan AKI diperlukan upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran, dan nifas.

Halaman Selanjutnya

»»  Lanjut Baca...

Pelayanan Kesehatan Dasar 2011


Pelayanan Kesehatan Dasar

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagaian besar masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Melawi dapat diatasi. Sebagai salah satu dinas yang ada  dijajaran lingkungan pemerintah di Kabupaten Melawi, Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Melawi. Pelaksanaan operasional dari waktu ke waktu mengalami penyempurnaan dan penajaman yang disesuaikan dengan dinamika perubahan lingkungan strategis, kebutuhan masyarakat serta pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Dengan semangat perubahan tersebut dilakukan secara bertahap, terencana, terarah, konsisten, dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil. Untuk menjawab tantangan tersebut, maka sangatlah diperlukan visi yang jelas sebagai cara pandang ke depan, kemana organisasi akan diarahkan serta target apa yang harus dicapai oleh Dinas Kesehatan.

Halaman Selanjutnya


»»  Lanjut Baca...

SITUASI UPAYA KESEHATAN 2011


SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan  gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan ketersediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan. Pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.

Berikut ini diuraikan upaya kesehatan yang dilakukan di Kabupaten Melawi selama beberapa tahun terakhir, khususnya untuk tahun 2011.
Halaman Selanjutnya

»»  Lanjut Baca...

Pengembangan UKBM 2009


Pengembangan UKBM

Salah satu indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan UKBM  adalah persentase desa yang memiliki posyandu. Dari 759 desa yang ada di Kabupaten Melawi pada tahun 2009 terdapat 197 buah posyandu, berarti tiap 4 desa rata-rata memiliki 1 buah posyandu.

Dari keseluruhan posyandu tersebut 47,21% adalah Posyandu Pratama, 35,53% Posyandu Madya, 16,75% Posyandu Purnama, dan 0,51% Posyandu Mandiri. Indikator yang lain adalah jumlah polindes, dimana pada tahun 2008 tercatat sebanyak 79 polindes mengalami penambahan pada tahun 2009 menjadi 83 polindes sehingga hampir semua desa ada polindes, tetapi belum semua polindes terisi bidan di desa.

Halaman Selanjutnya


»»  Lanjut Baca...

Tempat Umum Sehat 2009


Tempat Umum Sehat

Yang dimaksud dengan tempat umum adalah hotel, restoran, rumah makan, pasar, salon kecantikan, dan lain-lain. Dari 62 tempat umum yang ada, 48 dilakukan pemeriksaan, dengan 41 (85,42%) memenuhi syarat kesehatan. Angka ini masih di bawah target tahun 2009 yaitu 70%. Namun, sama halnya seperti data yang di atas, untuk angka tempat umum sehat ini pun belum dapat menjangkau seluruh TPUM yang ada di Kabupaten Melawi pada tahun 2009, hal ini disebabkan karena kurangnya SDM dan fasilitas lainnya.

Pada dasarnya sebagian besar masyarakat Kabupaten Melawi telah menggunakan sarana pelayanan kesehatan sebagai sarana pencari pertolongan baik milik pemerintah maupun swasta. Puskesmas dan Rumah Sakit tetap menjadi pilihan utama penduduk untuk mendapatkan penanganan penyakitnya, hanya sebagian kecil saja yang terlindungi oleh asuransi kesehatan. Peserta asuransi ini sebagaian besar adalah peserta wajib yaitu Pegawai Negeri Sipil yang perlindungannya dilaksanakan oleh PT. ASKES. Namun demikian telah didata peserta Askeskin dari seluruh kecamatan di Kabupaten Melawi ini pada tahun 2008 sebanyak 58.056 jiwa yang mendapat kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin.


»»  Lanjut Baca...

Air Limbah Rumah Tangga 2009


Air Limbah Rumah Tangga

Sarana pembuangan air limbah (SPAL) adalah salah satu dari persyaratan rumah sehat, dimana dengan SPAL yang tertutup baik tidak akan menjadi tempat perkembangbiakan maupun peristirahatan organisme yang mungkin bisa merugikan kesehatan. Di Kabupaten Melawi pada tahun 2009 dari 5.853 KK yang diperiksa baru tercatat 3.788 KK (64,72%) memiliki SPAL.



»»  Lanjut Baca...

Pembuangan Sampah 2009


Pembuangan Sampah

Pembuangan sampah di Kabupaten Melawi pada umumnya dengan cara dibakar dan dibuang sembarangan. Dari 7.555 KK yang diperiksa baru 3.379 KK (45,25%) saja yang memiliki tempat sampah. Data tersebut diperoleh dari data tahun 2009, namun data tersebut belum dapat diketahui secara pasti keakuratannya karena hanya beberapa kecamatan saja yang membuat laporan.

»»  Lanjut Baca...

Jamban Sehat 2009



Jamban Sehat

Untuk penggunaan jamban, dari 10.687 KK yang diperiksa sudah mencapai 5.115 KK (79,91%) memiliki jamban sehat. Kondisi ini sudah mencapai target tahun 2009 yaitu 70%. Namun, jika dibandingkan dengan angka pencapaian tahun 2008, di tahun 2009 mengalami penurunan disebabkan karena berbagai faktor dari pendataan dan lain sebagainya.


»»  Lanjut Baca...

Penyediaan Air Bersih 2009


Penyediaan Air Bersih

Penggunaan air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari di Kabupaten Melawi tahun 2009 dari 39.276 KK yang ada, dan yang diperiksa baru mencapai 21.336 KK dimana yang memiliki fasilitas sumber air bersih adalah sebanyak 11.031 KK (51,70%). Rincian penggunaan air bersih adalah sebagai berikut:
Lainnya    : 34,39%
PAH         : 21,766%
Ledeng    : 11,413%
SGL        : 9,53%
SPT         : 0%
Kemasan  : 0%



»»  Lanjut Baca...

Keadaan Lingkungan 2009


Keadaan Lingkungan

Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian  rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar.



»»  Lanjut Baca...

Perilaku Hidup Masyarakat 2009


Perilaku Hidup Masyarakat

Hidup bersih, sehat, bahagia, dan sejahtera lahir batin adalah dambaan setiap orang. Hidup berkecukupan materi bukan jaminan bagi seseorang bisa hidup sehat dan bahagia. Mereka yang kurang dari sisi materi juga bisa menikmati hidup sehat dan bahagia. Sebab kesehatan terkait erat dengan perilaku atau budaya. Perubahan perilaku atau budaya membutuhkan edukasi yang terus-menerus.

Pemerintah sudah cukup lama mengampanyekan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Namun, berbagai kendala klasik menghadang. Diantaranya : disparitas status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, antar kawasan, dan antar perkotaan-perdesaan, beban ganda penyakit, rendahnya kinerja pelayanan kesehatan, kebiasaan merokok, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan gizi lebih pada balita, rendahnya kebersihan lingkungan, rendahnya kuantitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.

Perkembangan masyarakat di Kabupaten Melawi semakin tahun mengalami peningkatan dimana perilaku hidup masyarakat sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Budaya atau perilaku hidup bersih dan sehat harus menjadi bagian integral dari kehidupan kita. PHBS harus tertanam pada anak sejak kecil sehingga mereka sudah terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat hingga mereka dewasa.

Kesehatan adalah investasi kita di masa kini dan masa depan. Masyarakat juga harus disadarkan bahwa kesehatan dibangun bukan oleh obat-obatan atau tindakan kuratif lainnya, tapi 75% kesehatan kita dibangun oleh lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada yang bisa kita kerjakan bila badan kita sakit. Bahkan, tidak ada artinya perjalanan karier yang menanjak bila kondisi fisik, psikis, dan lingkungan kita makin buruk.

Dari grafik 19 jelas dapat dilihat masyarakat Kabupaten Melawi tahun 2009 yang terdapat laporannya hanya 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Belimbing, Tanah Pinoh, dan Tanah Pinoh Barat (Ulak Muid). Yang sudah ber-PHBS adalah sebesar 72,11%. Nanum demikian hal tersebut belum dapat diketahui pada kecamatan yang lainnya. Oleh karena itu upaya promosi untuk hal tersebut masih terus ditingkatkan lagi.

posyandu aktif di Kabupaten Melawi tahun 2009 dapat dilihat pada grafik 20 baru mencapai 17,26%. Posyandu di Kabupaten Melawi tahun 2009 terdata yaitu : Posyandu Pratama 93, Madya 70, Purnama 33, dan Mandiri 1.



Halaman Selanjutnya

»»  Lanjut Baca...

Pemberian Tablet Besi 2009


Pemberian Tablet Besi

Pada tahun 2009, ibu hamil di Kabupten Melawi yang ada sebesar 4.892 dan yang mendapatkan pemberian Fe1 adalah sebesar 2.417 atau 49,41% dan mendapat Fe3 sebanyak 2.018 atau 41,25%. Belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 70%.

Petugas kesehatan harus bisa memberikan motivasi kepada ibu hamil agar benar-benar meminum tablet besi tersebut untuk mencegah terjadinya anemia ibu hamil.

Cakupan imunisasi TT1 wanita usia subur di Kabupaten Melawi pada tahun 2009 adalah sebesar 4.054 orang atau 82,87% dan TT2 sebesar 3.422 orang atau 69,95%. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 26.




»»  Lanjut Baca...

Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita 2009



Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita

Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan Balita dilakukan melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Hasil dari kompilasi 11 puskesmas yang ada di Kabupaten Melawi pada tahun 2009  jumlah Balita yang ada 13.053. Balita yang mendapat Vitamin A sebanyak 2 kali dalam setahun adalah sebesar 10.951 Balita atau 83,90%. Sementara Balita denga gizi buruk terdata 83 balita dan 3 Balita yang mendapat perawatan atau sebesar 3,61%.



»»  Lanjut Baca...

Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut 2009


Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut

Cakupan pelayanan kesehatan pra usila (45-59 tahun) dan usia lanjut (>60 tahun) pada tahun 2009 di Kabupaten Melawi sebesar 20.459 jiwa dapat dilayani 100% dari jumlah pra usila dan usia lanjut. Dapat dilihat dari tabel 39.


»»  Lanjut Baca...

Pelayanan Imunisasi 2009



Pelayanan Imunisasi

Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I.
Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (3 kali), dan Campak (1 kali) yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu da fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Adapun cakupan pelayanan imunisasi bayi di Kabupaten Melawi pada tahun 2009 adalah : BCG sebesar 67,80%, Dpt 1 + HB 1 sebesar 84,24%, DPT 3 + HB 3 sebesar 80,08%, Polio 3 sebesar 77,42%, Campak sebesar 79,04%. Sedangkan jumlah desa/kelurahan yang telah mancapai UCI adalah 97 desa/kelurahan dari 169 desa/kelurahan atau sebesar 67,07%. Berarti pada tahun 2009 capaian desa UCI sudah mendekati target yang telah ditetapkan.

Bila dibandingkan dengan cakupan UCI pada tahun 2008 yaitu sebesar 6,72% yaitu 51 desa/kelurahan UCI dari 759 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Melawi, maka pada tahun 2009 ini program Kabupaten Melawi telah sangat berhasil dalam pencapaian desa UCI.



»»  Lanjut Baca...

Pelayanan Keluarga Berencana 2009


Pelayanan Keluarga Berencana

Jumlah pasangan usia subur (PUS) menurut hasil pengumpulan data di Kabupaten Melawi pada tahun 2009 sebesar 42.653 jiwa. Yang menjadi peserta KB baru adalah sebanyak 9.717 jiwa atau 22,78% dan peserta KB aktif adalah sebesar 33.381 jiwa atau 78,26%. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan oleh peserta KB dapat dilihat pada tabel 20 dan tabel 21.
Grafik
Alat Kontrasepsi MKJP & Non MKJP Peserta KB Aktif
di Kabupaten Melawi



Grafik

Alat Kontrasepsi MKJP & Non MKJP Peserta KBBaru
di Kabupaten Melawi




»»  Lanjut Baca...

Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah, dan Remaja 2009


Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah, dan Remaja

Pelayanan kesehatan pada kelompok anak pra sekolah, usia sekolah, dan remaja dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja. Dari data indikator kinerja SPM bidang kesehatan di Kabupaten Melawi tahun 2009 menunjukkan bahwa cakupan pemberian kesehatan siswa SD dan setingkatnya sebesar 1,9%. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya SDM dan fasilitas untuk melakukan pencarian data tersebut. Data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 18.


»»  Lanjut Baca...

Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan 2009


Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan. Hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Hasil pengumpulan data indikator SPM di Kabupaten Melawi pada tahun 2009 menunjukkan bahwa persentase cakupan persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan sebesar 50,01%, sedangkan target cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2009 adalah sebesar 70%.


»»  Lanjut Baca...

Pelayanan Antenatal 2009


Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besar ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit 4 kali kunjungan. Angka tersebut dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan ibu hamil. Gambaran persentase cakupan pelayanan K4 di Kabupaten Melawi  pada tahun 2009 sebesar 3.422 (69,95%) dari seluruh ibu hamil sebanyak 4.892 orang. Sedangkan target cakupan K4 tahun 2009 adalah 92%.



»»  Lanjut Baca...

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi 2009


Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.


»»  Lanjut Baca...

Pelayanan Kesehatan Dasar 2009



Pelayanan Kesehatan Dasar

Sebagai salah satu dinas yang ada di jajaran lingkungan pemerintah Kabupaten Melawi, Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Melawi. Pelaksanaan operasional dari waktu ke waktu mengalami penyempurnaan dan penajaman yang disesuaikan dengan dinamika perubahan lingkungan strategis, kebutuhan masyarakat serta pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Dengan semangat perubahan tersebut dilakukan secara bertahap, terencana, terarah, konsisten, dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil. Untuk menjawab tantangan tersebut, maka sangatlah diperlukan visi yang jelas sebagai cara pandang ke depan, kemana organisasi akan diarahkan serta target apa yang harus dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi.
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. beberapa permasalahan gizi sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori, protein, Vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium, dan anemia zat besi. Maka Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi dalam hal ini mencoba menyikapi semua permasalahan tersebut dengan melakukan beberapa program untuk membuat masyarakat Kabupaten Melawi menjadi masyarakat yang sehat dan tidak kekurangan gizi.

Akses dan mutu pelayanan kesehatan di Kabupaten Melawi yang memiliki Labkes pada tahun 2009 terdata seperti dapat dilihat di tabel 43. Dalam grafik 12 ini disebutkan Kabupaten Melawi hanya memiliki 1 Rumah Sakit Umum yang terdapat laboratorium kesehatan yaitu 9,09% dan 7 puskesmas 63,64%.



»»  Lanjut Baca...

Rabu, 26 Desember 2012

Pelayanan Kesehatan Rujukan 2008


Pelayanan Kesehatan Rujukan

Rumah Sakit adalah sebagai pelaksana pelayanan kesehatan tingkat lanjut dan sebagai fasilitas rujukan untuk tahun 2008. Pemanfaatan rumh sakit juga diukur dengan Bed Occupancy Rate (BOR), Length Of Stay (LOS), Gross Death Rate (GDR), Net Death Rate (NDR).

Pada tahun 2008 RSUD Melawi sedang membangun gedung perawatan kelas 3 dengan 64 tempat tidur yang diperuntukan bagi pasien JAMKESMAS dan JAMKESDA. Pembangunan tersebut akan selesai pada pertengahan tahun 2010. Dimana pada tahun 2009 RSUD Melawi telah menempati bangunan baru  tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaporan tahun 2008, performance RSUD Kabupaten Melawi adalah sebagai berikut :



Indikator
Pelayanan
2005
(25 TT)
2006
(30 TT)
2007
(40 TT)
2008
(44 TT)
Nilai
Ideal
BOR (%)
81,50%
82,48%
70,73%
73,42%
(60-85%)
AVLOS (hari)
2,79 hari
3,99 hari
3,84 hari
3,48 hari
(6-9 hari)
TOI (hari)
1,30 hari
0,84 hari
1,59 hari
1,26 hari
(1-3 hari)
BTO (kali)
59,63 kali
75,36 kali
67,15 kali
77,02 kali
(40-50 kali)
NDR (0/00)
10,22 0/00
7,77 0/00
19,25 0/00
9,82 0/00
(>45/1000)
GDR (0/00)
23,72 0/00
14,56 0/00
25,79 0/00
18,37 0/00
(<25/1000)
Kunjungan pasien rawat jalan
6470
4789
6169
11.218
-
Kunjungan pasien rawat inap
2445
3090
2753
3158
-
Kunjungan pasien IGD
-
-
2352
-
-

Halaman Selanjutnya

»»  Lanjut Baca...